Friday, December 20, 2013

Dampak Mengerikan Dibalik Pornografi

September 12, 2013* 

Share dari tulisan salah seorang ikhwan di Kaskus….Baca sampai akhir gan, bikin merindingSering kita dengar kalau Bahaya Pornografi itu adalah merusak otak, mengacaukan pikiran, membuat malas. Just it ??? Ahhhhhh….. saya belum merasa belum puas dengan semua penjabaran itu. Saya butuh yang lebih ekstrim penjabarannya. Setelah mencari – cari beberapa referensi dan mendengarkan ceramah orang, yang tak kunjung menghilangkan dahaga penasaran itu,…… akhirnya saya sekarang tahu Bahayanya Pornografi Bagi Siapapun pecandunya ! Dan sekarang saya ingin berbagi kepada anda.Saya yakin penjabaran saya akan menjelaskan secara krusial, intinya bahaya pornografi itu apa !Jadi saya mohon banget perhatian anda sebentar !Jadi kalau lagi chatting sambil ngakak-ngakak, lagi facebukan untuk ngomentarin status-status teman, lagi download lagu dan film, atau lagi ngeliat-ngeliat gambar…. Plise………. STOP dulu !!!Baca artikel ini sampai selesai. Baru anda boleh melanjutkan kegiatan anda tadi. Oke ???Kita Mulai !!!Pada hari Jumat 1 Oktober 2010 saya mengikuti seminar sehari yand diadakan oleh Yayasan Kita & Buah Hati yang ”dikomandani ” Ibu Elly Risman ,Psi . Pembicaranya adalah : Ibu Elly Risman,Psi dan Dr. Randall F. Hyde,Ph.DDr. Randall F. Hyde,Ph.D adalah seorang psikolog senior di negara Amerika sana. Sedangkan Ibu Elly Risman,Psi adalah pakarnya parenting di Indonesai ini.Pembukaan:Dia (Dr. Randall F. Hyde,Ph.D) berkata :”percayalah pornografi adalah suatu bencana yang kami sendiri ( maksudnya negara Amerika sendiri ) keteteran . Negara kami dapat mempersiapkan perang, dengan senjata dan tentara. Negara kami bisa menghadapi penyakit dengan temuan obat – obat dengan penelitian ilmuwan kami.  Tapi untuk pornografi…percayalah…. pada awalnya kami tidak siap dan tidak tahu cara apa yang harus dilakukan untuk melawannya. “Oia, merebaknya pornografi di Amerika pada saat sekarang, sudah jauh berkurang dibandingkan 20 tahun silam.Ya ! anak – anak di Amerika sana serta remaja -remaja disana dilanda pornografi 20 tahun lalu. Waktu lagi parah – parahnya banget. Sekarang bisa dikatakan sudah sembuh untuk ukuran penyakit satu negara. Kalau negera kita Indonesia, sekarang inilah yang lagi merebak – rebaknya !”Maka dari itu saya (Dr. Randall F. Hyde,Ph.D) datang kesini, karena saya ingin ikut dalam upaya pembersihan pornografi di negara kita ini. Karena negara kamipun pernah dilanda bencana ini. Dan itu sangat mengganggu. Dan syukurnya kami sudah melewati itu sekarang. “Dia juga berkata : ” I love your country, I love your people ” ( Saya sempat terharu mendengarnya )2 detik kemudian saya tertawa, karena berikutnya dia mengatakan : ” I love your cendol too “ Gurakrak hahaha !Di tubuh kita banyak hormon yang bekerja.(Tenang bagi yang agak alergi dengan istilah kimia…. meskipun nanti ada istilah kimia, akan dijelaskan secara santai kok ^_^)Ada 4 hormon yang yang dirusak cara kerjanya. Hormon ini jika bekerja secara normal. Akan menguntungkan kita. Nah pornografi membuat ke – 4 hormon ini keluar secara berlebihan dan terus menerus.Inilah “daging” dari artikel ini !* DOPAMINE *Kalau anda sedang kesusahan mengerjakan suatu soal matematika saat ujian, dateng telat, belom makan, eh pas datang ternyata soalnya susah banget… anda pasrah…. lunglai…. merasa bakal jeblok nilanya…. gara-gara tidak ada satupun soal yang bisa anda kerjakan…Lagi frustasi frustasinya, tiba -tiba ketemu cara ngerjain soalnya,….. YES !!!!!! I Got IT !!!!! Alhamdullillah !Bagaimana perasaanya ???? Senang yang bukan main bukan ???!!!! Serasa puas campur bahagia !Seperti itulah efek hormon dopamine kalau lagi bekerja. Menimbulkan SENSASI Puas, senang , bahagia di dalam dada.Eits… tunggu dulu…,Efek dopamine ternyata menimbulkan peningkatan kebutuhan level.Maksudnya gini… kalau kemaren anda puas dan loncat loncat kegirangan gara – gara mengerjakan soal anak TK, apakah saat besoknya anda mengerjakan soal yang sama anda merasa puas dan loncat loncat yang sama dengan yang anda lakukan kemaren ???Tentu tidak ! Anda pasti butuh untuk bisa mengerjakan soal anak SD, baru loncat – loncat kegirangan lagi. Betul gak ??? Seperti itulah efek dari bekerjanya si dopamine.NAHHHHH ! pornografi itu membuat si dopamine bekerja terus menerus ! sayangnya penyebab dia bekerja adalah karena pornografi !Ilustrasi :
  1. Pertama kali si Nyoman akan berteriak ” oh my god gambar apa sih tuh ! ” ( sambil tutup mata tapi agak direnggangin jarinya buat ngintip )
  1. eh kemaren gambar apa sih … ? mengunjungi lagi situs yang menampilkan gambar perempuan memakai bikini tersebut. Dilihat terus….,
  1. Besok – besoknya si Nyoman harus melihat perempuan bertelanjang dada agar bisa merasakan sensasi yang ” wuooowwww “
  1. Besoknya tentu harus melihat yang lebih parah dari melihat perempuan bertelanjang dada. Bisa yang cuma pakai kancut doank atau langsung bugil.
Begitu seterusnya… dari melihat cewe bugil, melakukan seks, ….. lebih parah…, terus dan terus…, Harus lebih parah atau minimalnya beda gambar, agar merasakan sensasi ” wuooowwww “.Bisa dibayangkan kan , setelah puas melihat gambar – gambar yang terparah sekalipun…apa yang harus dilakukan agar merasakan sensasi ” wuooowwww ” ??? Nonton videonya beneran donk ! Lalu seterus dan seterusnya ? Melakukan seks beneran donk ! Bener banget !Waktu melakukan seks juga begitu…. karena dari awalnya dilandaskan si dopamine tadi, maka akan beda dengan seks yang dilakukan orang normal yang biasa. Dia selalu butuh teknik seks yang baru, baru dan baru, kalau perlu yang gak normal dan aneh. Makanya kalau para pelaku seks yang melakukan seks gara – gara pertamanya dia terpincut pornografi, akan butuh gaya yang baru dan menuju ke arah penyimpangan seksual. Sampai jadi nyoba incest ( berhubungan dengan saudara sendiri ), berhubungan seks dengan binatang, pemerkosaan, penyiksaan dalam seks. Hanya karena butuh utuk merasakan sensasi ” wuooowwww ” tersebut.Mereka tahu itu salah, tapi tetap melakukannya.Mereka tahu itu salah, tapi tidak bisa melawannya.Itulah parahnya hormon dopamine yang dibikin bekerja secara terus menerus oleh pornografi !* NEUROPINIPHRIN *Kalau seorang pebisnis sejati, otaknya dipenuhi dengan yang namanya peluang dan keuntungan. Ngeliat usaha yang bisa dijadikan ladang uang, selalu dimanfaatkan dengan baik. Instingnya ke bisniiiiis mulu !Nah inilah yang terjadi juga terhadap para pecandu pornografi. Otaknya selalu berputar – putar dengan yang namanya pornografi. Ngeliat yang ngerangsang dikit, otak udah ngebayanginnya yang lain lain.Kalau ada perempuan yang memakai baju seksi, mungkin orang normal hanya kan berkata ” perempuan itu seksi” . Tetapi kalau orang yang sudah kecanduan pornografi, akan berfikir, gimana ya rasanya bersetubuh dengan dia…, ( sambil ngiler diem diem bego gitu )Lagi berdiri disamping perempuan. langsung otaknya ngeres dah ! padahal perempuannya biasa aja. gak ngedance, ngeliuk-liukin badan, apalagi striptise. Sama sekali enggak ! Tapi otaknya sudah yang gimanaaaa gitu.Itulah yang dirasakan orang yang sudah berurusan dengan pornografi. Ngerusak otak !Nah inilah yang sering digembor-gemborkan orang bahwa pornografi itu ngerusak otak. inilah yang diamaksudkan. Sering terbayang selalu.Akibatnya tidak bisa berfikir jernih, males belajar, males mikir, males kretif. Karena otaknya sudah dipenuhi dengan daftar kosakata atau kejadian yang bisa otak dia sambung-sambungin dengan yang namanya seks.Kerjaannya siapa ? kerjaannya hormon neorupiniphrin yang sudah disutradarai oleh pornografi.* SEROTONIN *Saat seorang perokok lagi stress, dia akan merokok. Kenapa begitu ??? karena rokok adalah sesuatu yang bisa membuatnya senang… tentram…, damai,….. piss,…. ( itulah betapa shittnya rokok ! ) Itulah efek kerja dari hormon serotonin. Membuat seseorang merasa nyaman saat hormon itu keluar. Nah saat orang bersentuhan dengan yang namanya pornografi, hormon itupun keluar.Fly…… lihat porno, gw fly gw tenang, gw oke…. piss man….. Efeknya ????!!!!Setiap orang itu kesel… orang itu frustasi… orang itu sedih… orang itu kesepian… orang itu mengalamai hal yang menyulitkan dirinya…. dia akan lari ke pornografi ! Karena itu yang membuatnya tentram.Sedih ya ??? yaiyalah…Kalo orang stress, pelariannya ke ibadah.. mantep ! Kalo pelariannya ke bermiditasi..keren !Kalau pelariannya ke hang out bersama teman- teman atau kalau yang perempuan shooping ? Masih okelah. Lah kalau sebuah pelarian haruslah ke pornografi misalkan langsung ke warnet dan langsung searching pretty ukrainian girl ??? yalkkk!* OKSITOSIN*Anda tahu kenapa seorang ibu dengan anak – anaknya ada ikatan batin ? Karena hormon oksitosinlah jawabannya.Saat seorang ibu melahirkan, hormon oksitisoin terpancar banjir keluar dari tubuhnya. Nah efeknya adalah, dia mencintai sesuatu yang membuat orang tersebut mengeluarkan hormon oksitosin itu ! Karena si ibu itu jadi keluar hormon oksitosinnya, gara – gara anak yang dilahirkannya tersebut ! Maka dia akan jadi punya ikatan batin dengan anak tersebut ! Itulah sistem kerjanya si hormon okitosin.Pornografi itu membuat hormon oksitosin bekerja secara terus menerus pada saat si orang tersebut mengakses pornografi. Sudah tahu kan akibatnya jadi seperti apa ? Dia menjadi terikat secara batin dengan pornografi tersebut. Makanya yang kecanduan pornografi itu, ada rasa kangen, jika tidak melihat pornografi selama beberapa hari. Jyaaaalllk cuih ! terikat batin dengan pornografi !Apa yang bisa dibanggakan dengan terikatnya seseorang dengan pornografi ???Itulah penjabaran saya tentang bahaya pornografi yang saya dapat dari Dr. Randall F. Hyde.Semoga jelas…. semoga nancep. Semoga makin sadar kalau pornografi itu menyebabkan kerusakan otak secara permanen tapi perlahan. yaiyalah ! yang diserang otak !Bagi yang baca ini setelah ingin memulai terjun di bidang pornografi, yah sebaiknya berhenti ya. Bagi yang sudah kecanduan dan merasa artikel ini ” kok kayaknya gw banget “, silahkan sadar dengan sesadar-sadarnya bahwa pornografi itu gak bagus frend!Kecanduan pornografi sebenarnya sama dengan kecanduan narkoba. Kalau kencauan narkoba jelas keliatan parahnya. Kalau kecanduan pornografi tidak kelihatan secara fisik.Tahu – tahu sudah bego aja tuh otak. Dan serasa tidak berguna yang namanya hidup.

Sunday, November 3, 2013

Samudera Pasai, Bukan Kesultanan Tertua

Oleh: Jonathan Alfrendi*
Ketika saya belajar sejarah di bangku sekolah dikatakan bahwa Samudera Pasai adalah kesultanan tertua di Nusantara. Uniknya lagi di semua buku-buku pelajaran sejarah mengamini pernyataan itu. Tak heran hal itu telah menjadi doktrin intelektual bagi manusia Indonesia hingga detik ini. Namun saya katakan itu adalah bohong, mitos belaka. Sekali lagi itu mitos. Siapa bilang kesultanan Samudera Pasai sebagai kesultanan tertua di Indonesia. Itu hanya romantisme sejarah. Kalau begitu siapakah kesultanan yang tertua?
Bila kita pakai tahun 1267 M sebagai lahirnya Samudera Pasai, ketika Marah Silu dilantik menjadi sultan pertama. Jauh sebelum tahun tersebut di kota Perlak, yang berdekatan dengan Pasai, agama Islam sudah menjelma menjadi entitas politik berupa kesultanan. Kesultanan Perlak sering digadang-gadang sebagai kesultanan Islam pertama di Nusantara, dengan menganut mazhab Syiah.
Sebenarnya sebelum agama Islam datang, kota Perlak ini sudah menjalin hubungan mesra dengan para saudagar dari Arab, Tiongkok, India, dan sebagainya. Yang memicu mereka datang ke Perlak yaitu karna di Perlak terdapat kayu yang dikenal sebagai bahan baku yang sangat diburu untuk pembuatan kapal dan perabot. Kayu itu disebut kayu perlak.
Pemicu lainnya, di Perlak sejak abad ke-9 sudah dikenalkan dengan penanaman lada. Ternyata tanaman lada ini mendatangkan banyak keuntungan bagi kerajaan Perlak. Saat itu Perlak diperintah oleh Marah (raja) Perlak. Hasil lada tersebut diekspor melalui Bandar Perlak. Maka, Perlak dijadikan Bandar utama di pantai timur Sumatera bagian barat untuk ekspor lada (Slamet, 2005:132).
Karena kedua komoditi itu (kayu dan lada) mendapatkan keuntungan yang melimpah membuat para pedagang-pedagang asal Timur Tengah seperti Gujarat, Arab, Persi dan Mesir yang beraliran Syiah kerap datang ke pelabuhan Perlak dan kemudian menetap di Perlak. Misi kedatangan mereka awalnya hanya ingin menguasai seluruh hasil lada yang ada di sultan Perlak.
Awalnya aktivitas mereka itu adalah berdagang. Selain itu, mereka ada juga yang ahli dalam bidang pertanian sampai ada yang ahli bertaktik perang. Tidak itu saja, mereka juga giat berdakwah dan menikah dengan penduduk lokal. Salah seorang dari pendakwah itu bernama Sayid Ali Al-Muktabar (cucu khalifah Ali bin Abi Thalib), menikah dengan Putri Makhdum Tansuri (putri kerajaan Perlak). Dari perkawinan mereka lahirlah Alaiddin Sayid Maulana Aziz Syah, yang kelak menjadi sultan.
Makin lama para pendatang asal Timur Tengah semakin ramai datang ke Perlak sehingga agama Islam semakin menggeliat. Terbukti banyak orang Perlak yang masuk Islam (mualaf), termasuk Meurah (Maharaja) Perlak dan keluarganya. Maka di tahun 840 diproklamasikan Kerajaan Perlak yang beribukota Bandar Khalifah –Rajanya Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Aziz Syah (Majalah Historia No. 6 Thn 2012: 58). Ia adalah sultan pertama. Slamet Muljana (2005) berkomentar bahwa Kesultanan Perlak bertahan sampai satu abad lebih dan mengenal beberapa sultan.
Yang harus diketahui bahwa sultan pertama Perlak ini adalah seorang arab peranakan. Ketika ia memimpin, ia mendapat sokongan dari para saudagar  asal Timur Tengah, seperti Arab, Mesir, Persi, Gujarat. Dikisahkan ia berhasil merebut kekuasaan dari Marah (raja) Perlak plus berkuasa atas hasil lada di Perlak.
Berarti kerajaan Islam yang pertama berdiri di Indonesia yaitu Perlak, boleh dinamakan Daulah Syi’iyah (Kerajaan Syi’ah) (Sumber: Majalah Historia No. 6 Thn 2012: 58-59). Aliran Syiah berkuasa disini. Berdirinya kesultanan ini karna ada campur tangan dari warga asal Timur Tengah.
Sementara itu beberapa tahun kemudian, di tahun 1128 telah berdiri kesultanan Pasai yang dipimpin oleh Laksamana Laut Nazimuddin Al-Kamil, yang didukung oleh dinasti Fathimiah di Mesir serta menjadi kerajaan bawahan dari Mesir. Kesultanan Pasai terletak di muara sungai Pasai, tepatnya di pantai timur Sumatera bagian utara, berdekatan dengan Kesultanan Perlak.
Adapun tujuan Kesultanan Pasai ini didirikan yaitu dinasti Fathimiah sangat ingin menguasai perdagangan rempah-rempah di pantai timur Sumatera. Untuk itu dinasti Fathimiah ini membuka kota pelabuhan Pasai.
Perlahan tapi pasti dinasti Fathimiah menjadi kaya raya berkat penguasaan di Pasai ini. Kenikmatan yang dirasakan oleh dinasti ini hanya bertahan sampai tahun 1268, sebab dinasti ini rontok oleh golonganSyafi’i di Mesir. Maka berefek domino, terputuslah hubungan Kesultanan Pasai dengan Mesir namun Pasai masih tetap eksis bertahan bahkan semakin lama semakin perkasa, serta menjadi kesultanan maritim yang paling gemilang di Nusantara semasa itu.
Perubahan politik yang terjadi di Mesir ikut mempengaruhi aktivitas yang terjadi di Nusantara terutama di pantai timur Sumatera. Pengganti dinasti Fathimiah adalah dinasti Mamuluk yang beraliran Syafi’i. Berkuasanya dinasti baru ini di Mesir ternyata punya misi untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di pantai timur Sumatera, persis dengan halnya dinasti Fathimiah. Maka di tahun 1284 diutuslah Syekh Ismail beserta kawannya yaitu Fakir Muhammad ke pantai timur Sumatera dengan misi mengkudeta Kesultanan Pasai sekaligus memusnahkan pengaruh Syiah.
Tiba di Pasai, Syekh Ismail bertemu dengan Marah Silu. Rupanya Marah Silu adalah pribumi tulen dan seorang muslim sejak lahir bukan diislamkan. Ia beraliran Syiah dan keturunan Sultan Perlak. Dia orang yang sudah beradab di zamannya. Tak lama, Syekh Ismail berhasil membujuk Marah Silu untuk pindah memeluk mazhab Syafi’i. Marah Silu pun setuju. Kepindahannya ini menjadikan ia sebagai manusia pertama di Nusantara yang bermazhab Syafi’i. Setelah itu, Marah Silu dilantik menjadi Sultan Samudera oleh Syek Ismail dengan gelar Malikul Saleh sejak tahun 1267.
Berdirinya Kesultanan Samudera ini adalah sebagai bentuk tandingan terhadap Kesultanan Perlak dan Pasai yang sudah ada sedari awal. Letaknya pun di muara sungai Pasai, di pantai timur Sumatera, menghadap Selat Malaka. Kesultanan Samudera inilah yang menjadi cikal-bakal berdirinya Kesultanan Samudera Pasai.
Di tahun 1285 terjadi gejolak perebutan kekuasaan di Keslutanan Pasai. Hal ini dimanfaatkan betul oleh Syekh Ismail dan Marah Silu untuk memborbardir Kesultanan Pasai. Mereka pun berhasil mengkudeta. Di tahun yang sama kekuasaan Kesultanan Pasai yang beraliran Syiah itu tamat dan diteruskan oleh kesultanan baru pimpinan Marah Silu yang beraliran Syafi’i bernama Kesultanan Samudera Pasai. Di kepemimpinannya, Samudera Pasai menjadi penguasa bandar utama di pantai timur Sumatera bagian utara mengalahkan bandar Perlak. Dengan begitu Kesultanan Perlak terus mengalami kemunduran.
Kemunduran Kesultanan Perlak terlihat jelas pada akhir abad ke-13, yang ditandai dengan tidak lagi memegang peranan di region pantai timur Sumatera. Apalagi dengan adanya perebutan kekuasaan yang terjadi di dalam istana menjadikan Kesultanan Perlak ini semakin redup. Ditambah munculnya Kesultanan Samudera Pasai semakin memudarkan Kesultanan Perlak.
Akhirnya setelah Sultan terakhir Perlak yaitu Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Syah wafat pada 1292, Kesultanan Perlak menjadi bagian dari Kesultanan Samudera Pasai dibawah pimpinan Sultan Malikul Zahir, anak Malikul Saleh (Sumber: Majalah Historia No. 6 Thn 2012: 59).
Perkembangan selanjutnya, Kesultanan Samudera Pasai terus mengalami kemajuan pesat, baik di bidang agama, politik dan ekonomi. Samudera Pasai punya peranan penting dalam islamisasi di Asia Tenggara. Dibuktikan dengan pernikahan yang dilakukan oleh Raja Parameswara yang menikahi putri sultan Samudera Pasai yaitu Zainul Abidin Bahian Syah. Parameswara adalah pendiri Kesultanan Malaka di tahun 1404. Efek dari perkawinan itu Parameswara memeluk islam beraliran Syafi’i. Malaka menjadi kerajaan yang bercorak islam didasari oleh pengaruh Samudera Pasai.
Samudera Pasai juga telah menjadi kesultanan yang berperadaban lebih maju. Dibuktikan dengan adanya mata uang yang terbuat dari emas dan perak. Yang disebut dirham. Dirham ini dipakai dalam aktivitas perekonomian. Tidak itu saja, potensi sumber daya alam yang melimpah membuat kesultanan ini menjadi kota dagang dan kota pelabuhan.
Dengan demikian islamisasi di Nusantara berawal di Serambi Mekah sejak abad ke 7, yang dimulai dari Perlak. Dan jika ditanya siapakah kesultanan yang tertua, jawabannya Perlaklah yang lahir terlebih dahulu.
Sedangkan untuk Samudera Pasai fakta sudah bulat bahwasannya Kesultanan Samudera Pasai bukanlah kesultanan tertua.
*Penulis adalah pemilik akun @masjojoo

Thursday, October 24, 2013

Lonceng Kematian Konstitusi Kita

Oleh: Jonathan Alfrendi*
Indonesia berduka. Kali ini penyebabnya bukanlah akibat dari bencana alam, bukan juga akibat wafatnya tokoh nasional. Adalah kejadian tertangkapnya Ketua nonaktif Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra III Nomor 7, Rabu (3/10/2013) malam, akibat dugaan menerima suap terkait dengan sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Akil ditangkap bersama-sama dengan anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Chairun Nisa, Bupati Gunung Mas Hambit Bintih, pengusaha bernisial DH, dan seorang pengusaha Palangkaraya bernama Cornelis Nalau. Akil ditangkap saat akan ada penyerahan uang dari Chairun Nisa dan Cornelis Nalau kepada dirinya, yang terdiri dari 282.040 dollar Singapura dan 22.000 dollar Amerika Serikat. Uang tersebut adalah pemberian dari Hambit yang sedang berpekara dalam sengketa Pilkada di MK.
Selain kasus Gunung Mas, pria kelahiran Putussibau –Kalimantan Barat, juga terjerat dalam kasus suap perkara sengketa Pilkada Lebak di Banten. Ia disangka menerima suap 1 Miliar dari adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan. Pada kedua kasus tersebut, sang “penjaga konstitusi” ini dijadikan tersangka.
Pada momen selanjutnya, KPK mencium adanya dugaan pencucian uang hingga indikasi penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh Akil. Pihak KPK telah memblokir sejumlah rekeningnya dan aset-asetnya dibekukan, beserta tiga mobil mewahnya disita. KPK juga menyita surat berharga senilai diatas 2 Miliar. Diduga surat-surat berharga tersebut ada kaitannya dengan tindak pidana korupsi yang dilakukan Akil. Penyidik KPK juga menemukan narkoba di ruang kerja Akil di gedung MK. Namun hal itu masih terus ditelusuri.
Terkuaknya megaskandal korupsi yang melilit Ketua MK telah menggegerkan republik ini. Menjelang dua pekan, kasus penangkapan Akil ini menjadi hotnews di dalam maupun di luar negeri. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun dibuat gundah, SBY segera melakukan berbagai strategi guna menyelamatkan wajah MK. Publik juga ikut terperangah mengapa seorang penjaga konstitusi negara, tidak menjaga kehormatan dirinya sendiri serta kehormatan lembaga tinggi yang dipimpinnya?  Tak habis pikir seorang penjaga benteng keadilan di negeri ini melakukan perbuatan tercela seperti itu.
Tak salah jika mantan Ketua MK ke-1, Jimly Asshiddiqie, geram atas kasus Akil. “Ini orang (Akil) harus segera diberhentikan. Bentuk segera majelis kehormatan. Kalau sudah tertangkap tangan, kan, berarti dia terbukti menerima. Menurut saya, pantasnya, orang ini dihukum mati. Walaupun undang-undang tidak mengenal pidana mati untuk korupsi,” tegasnya.
Kita tentu sepakat dengan ucapan Jimly, bila terbukti bersalah, sebagai panglima konstitusi, Akil sudah seharusnya dihukum mati sebagai wujud tanggung jawab moralnya kepada rakyat. Apalagi ia pernah menyuarakan hukuman mati bagi para koruptor, akan tetapi, bagaimana bila itu menimpa dirinya?
Di lain pihak, mantan Ketua MK sebelum Akil, Mahfud MD, memandang kasus yang menjerat Akil seharusnya pantas masuk Museum Rekor Indonesia (MURI) karena baru ada dan pertama kali. “Tak hanya di Indonesia saja yang gempar dengan kasus suap tersebut, tapi mengguncangkan dunia. Tak ada dalam sejarah ketua lembaga yudikatif ditangkap karena suap,” ujar Mahfud.
Hal itu bisa kita maklumi bahwasannya sejak tahun 2009, MK dipandang sebagai salah satu ikon keberhasilan reformasi Indonesia. Saat itu rakyat pun kian berharap kepada MK dan KPK sebagai lembaga negara yang bisa diandalkan untuk mencukur habis korupsi di negara ini. Namun kini, wajah MK tercoreng-moreng oleh ulah pria bekas politisi asal Partai Golkar itu.
Lengkaplah sudah pilar-pilar trias politika (eksekutif, legislatif, yudikatif) di negara ini telah terserang penyakit yang bernama korupsi. Semua lini kehidupan bangsa ini yang terkait dengan kekuasaan sudah kecanduan oleh korupsi. Kini korupsi sudah menjadi sesuatu yang biasa dilakukan dan menggurita. Sungguh miris di tengah negeri yang agamis.
Apalagi MK sebagai penjaga gawang konstitusi yang berfungsi menegakkan hukum dan keadilan telah ditelanjangi oleh orang-orang yang bermental korup. Bila ditelisik, berarti ada yang salah dalam lembaga ini: apakah itu sistemnya atau Sumber Daya Manusianya (SDM). Atau malah kedua-duanya. Maka rumus sederhananya: sistem mesti dibangun dengan baik dan harus diisi oleh SDM yang lebih baik juga. Dan yang kita butuhkan adalah SDM yang punya kapasitas layaknya seorang negarawan, adil, serta tak silau terhadap uang.
Yang pasti, peristiwa penangkapan sang ketua nonaktif MK ini masuk kategori kejadian sangat luar biasa, bahkan bisa jadi sebagai lonceng kematian konstitusi kita, karena telah merusak sistem ketatanegaraan serta meruntuhkan wibawa penegak hukum. Akil telah mengkhianati konstitusi, ia tak sadar telah menyanyikan lagu kematian bagi tegaknya hukum dan keadilan di bumi Indonesia.
*Mahasiswa Pend.IPS UIN Jakarta, semester madya;
Pemilik akun @masjojoo

Thursday, September 26, 2013

Maluku, Penghasil Pesepakbola Kelas Dunia*

Hadirnya Belanda di tanah Maluku bukan hanya melahirkan penjajahan sistemik, siasat, dan tindakan brutal lainnya. Namun, menetapnya Belanda selama beratus tahun di negeri penghasil rempah ini memberikan pengaruh positif yang bisa kita rasakan sebagai warga Indonesia hingga kini. Pengaruh yang paling nyata ialah munculnya pesepakbola kelas dunia yang mengaku berasal dari tanah Maluku.
Kita bisa menemukannya bila menonton pertandingan sepakbola di stasiun televisi. Apalagi bila yang dipertandingkan adalah duel antar-klub atau antar-negara yang tersohor. Lewat pemandu acara, setidaknya kita bisa menemukan beberapa pemain keturunan asal Indonesia. Bukan satu-dua pemain, melainkan cukup banyak. Ada pemain yang berlevel kelas dunia dan ada juga yang biasa-biasa saja.
Kekaguman kita sebagai rakyat Indonesia memuncak tatkala menyaksikan pertandingan sepakbola antar negara-negara dunia, khususnya di daratan Eropa. Mulai dari friendly match, kejuaran Eropa (Euro) hingga Piala Dunia. Dari situ kita bisa menemukan pemain-pemain berwajah orientalis-Indo. Dan benar saja diantara mereka banyak yang mengaku berdarah Maluku.
Sebut sajapemain sekaliber Johnny Heitinga dan Nigel de Jong, pria kelahiran Belanda yang kini bermain di Liga Inggris dan tim nasional (timnas) Belanda. Selain itu, Demy De Zeeuw, pemain yang bersinar bersama timnas Belanda dan klub asal Belanda, Ajak Amsterdam. Jauh sebelumnya kita mengenal nama-nama seperti Mark van Bommel, Denny Landzaat dan Roy Makaay, yang kini sudah pensiun dari dunia sepakbola. Hingga nama yang paling tenar, pemain sekelas, Giovanni van Bronckhoorst, pun berasal dari Maluku.
Uniknya mereka mempunyai benih darah yang serupa, yakni dari Maluku. Kebanyakan Ibu mereka berasal dari Kepulauan Rempah ini. Dan menariknya lagi mereka semua itu berasal dari negara yang sama, yakni Netherlands (Belanda) –negara yang pernah berkuasa lama di Indonesia, terutama di Maluku.
Maka tak heran tampilnya timnas sepakbola Belanda di setiap laga internasional dipastikan selalu ada pemain keturunan Maluku. Karna itu Maluku disebut sebagai “Belandanya versi hitam”. Dan dari semua pemain keturunan Maluku, hingga kini, belum ada yang bisa melebihi prestasi tertinggi dari pemain sekelas Giovanni van Bronckhoorst sebab dialah kapten timnas Belanda di Piala Dunia 2010 dan membawa Belanda merebut juara kedua (runner-up). Satu hal yang patut kitabanggakan sebagai orang Indonesia.
Ini pula yang dirasakan oleh masyarakat Maluku meski dahulu nenek moyang mereka merasakan perihnya kekejaman yang dilakukan oleh orang-orang Belanda. Namun karna adanya perkawinan silang dengan penduduk setempat serta banyaknya rakyat Maluku yang bergabung sebagai anggota tentara Hindia-Belanda (KNIL), yang dalam perjalanannya sebagian dari mereka menetap di Belanda. Dari cara itulah embrio etnis Maluku hadir di Belanda. Yang kemudian melahirkan wajah-wajah peranakan, diantaranya ada yang menjadi pesepakbola handal. Tentu sangat mengharumkan wajah Indonesia di panggung dunia.
Mungkin bukan tahun-tahun ini saja pemain peranakan Maluku dikenal oleh dunia. Namun bila ditelusuri jauh kebelakang, keterlibatan orang-orang Maluku sebenarnya sudah ada sejak Piala Dunia pertama tahun 1938. Ketika itu kesebelasan Hindia-Belanda membawa nama Kerajaan Belanda, bukan Indonesia. Sebab ketika itu Belanda masih punya pengaruh kuat di Indonesia.
Dari daftar pemain Hindia-Belanda di Piala Dunia 1938, terseliplah beberapa pemain Maluku seperti Hans Taihuttu, Frederik Hukom dan Tjaak Pattiwael. Ketiga pemain Maluku ini berbaur bersama pemain dari Jawa (Nawir dan Suvarte Soedermadji), Tionghoa (Tan Djien, Bing Mo Heng, Tan Se Han dan Tan Mo Heng) serta pemain asli Belanda seperti Beuzekom dan Henk Sommers. Dari sinilah kita bisa menarik kesimpulan bahwa orang Maluku (Indonesia) pernah bermain di Piala Dunia.
Kemudian, berbagai media mengabarkan bahwa kini di kompetisi sepakbola domestik Belanda, Ere Divisie Belanda, bahkan sudah melahirkan lagi talenta-talenta baru asal Maluku yang sudah menunjukkan tanda-tanda menjadi pemain bintang di masa mendatang.
Dengan demikian, dari dunia sepakbolalah hubungan emosional Belanda-Maluku melekat begitu kental. Kualitas pemain berdarah Maluku tak kalah hebatnya dengan pemain mancanegara lainnya. Dari sederet pemain asal Maluku yang ditampilkan di atas adalah nama-nama mentereng yang dikenal oleh warga dunia. Yang tercatat sebagai pemain-pemain kelas dunia.
Bahkan, beberapa waktu lalu, pemain-pemain keturunan Maluku itu pernah datang ke Indonesia dan dengan bangga mengakui bahwa “saya berdarah Maluku”, “leluhur saya berasal dari Maluku”. Mungkin itulah wujud dari kecintaan mereka terhadap tanah leluhurnya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Maluku sudah melangkah lebih maju dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia. Sebab dari sinilah produk pesepakbola kelas dunia bermunculan. Dan fakta itu tak bisa digugat.


*Penulis adalah penganggum Maluku

Thursday, September 19, 2013

PERINGATAN !!!


Jika rakyat pergi

Ketika penguasa pidato

Kita harus hati-hati

Barangkali mereka putus asa

.

Kalau rakyat bersembunyi

Dan berbisik-bisik

Ketika membicarakan masalahnya sendiri

Penguasa harus waspada dan belajar mendengar

.

Bila rakyat berani mengeluh

Itu artinya sudah gawat

Dan bila omongan penguasa

Tidak boleh dibantah

Kebenaran pasti terancam

.

Apabila usul ditolak tanpa ditimbang

Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan

Dituduh subversif dan mengganggu keamanan

Maka hanya ada satu kata: LAWAN!

.


(Wiji Thukul, 1986)

Sunday, September 8, 2013

Demak, Arsitek Islamisasi

Oleh: Jonathan Alfrendi*
Ilustrasi: Kesultanan Demak
Benih islamisasi mulai terlihat ketika raja Majapahit, Kertabhumi V menikah dengan Amarawati (muslimah). Pernikahan beda agama tersebut melahirkan seorang pria bernama Raden Fatah di tahun 1455. Raden Fatah kecil dibesarkan dalam lingkungan muslim. Gurunya adalah Sunan Ampel dan Sunan Kudus. Karna selalu berhadapan dengan ajaran Islam maka otomatis membentuk sikap fanatismenya terhadap Islam. Raden Fatah inilah yang nantinya akan membuat pondasi islamisasi di Indonesia.
Beranjak dewasa Raden Fatah punya cita-cita untuk merobohkan hegemoni Majapahit. Tapi ia tidak mau dengan pertumpahan darah. Ia menanti situasi dan kondisi yang pas untuk menerkam Majapahit. Saat itu Demak merupakan sebuah kadipaten di bawah kontrol Majapahit. Yang memimpin Demak Raden Fatah. Majapahit sendiri setelah ditinggal mati oleh Gajah Mada dan Hayam Wuruk telah linglung.
Waktu yang dinantikan Raden Fatah pun akhirnya tiba juga. Di tahun 1478 ketika Sunan Ampel wafat, diam-diam Raden Fatah memimpin tentara Demak untuk menyerang keraton Majapahit secara mendadak. Majapahit kaget-sekagetnya. Raja Kertabhumi sebagai raja Majapahit ketika itu dibawa beserta pusaka-pusaka Kerajaan Majapahit ke Demak, dengan tujuan bahwa Majapahit itu masih tetap ada. Akhirnya Majapahit menyerah tanpa perlawanan tanpa pertumpahan darah.
Majapahit yang telah berumur 184 tahun, yang dianggap sebagai kerajaan superior di Nusantara berhasil dijinakkan oleh seorang pemuda bernama Raden Fatah. Kecerdikan yang ia miliki membuat dirinya mampu meyakinkan rakyat Jawa bahwa Demak adalah pelanjut dari Majapahit. Setelah episode Kerajaan Majapahit berakhir, Demak yang tadinya hanya sebuah kadipaten berubah menjadi kesultanan.
Raden Fatah mulai memimpin Demak di tahun 1481 M. Letak Kesultanan Demak di daerah Bintoro, Jawa Tengah. Demak didirikan dengan konsep menyatukan Nusantara. Adapun misi utamanya yaitu islamisasi di Jawa dan sekitarnya. Hal itu dilandasi oleh zeit geist (jiwa jaman) yang berkembang kala itu. Di dunia barat telah tumbuh semangat 3 G (gold, glory, gospel) sedangkan di timur dengan islamisasinya.
Secara perlahan Demak berevolusi menjadi kesultanan maritim yang perkasa dengan menguasai bandar-bandar laut seperti di Jepara, Tuban, Sedayu, Gresik. Untuk memperkuat pertahanan, Demak membuat angkatan perang yang militan untuk menjaga pertahanan keraton dan Nusantara sekaligus menjadi modal untuk melancarkan misi islamisasi.
Berdirinya Demak tidak bisa lepas dari kontribusi para Walisanga. Rontoknya Majapahit tanpa pertumpahan darah adalah ide dari Sunan Ampel dan Sunan Kudus. Dalam hal islamisasi para Wali Sembilan ini membentuk daerah kewalian, setiap ulama diberi tugas ke wilayah-wilayah untuk islamisasi, antara lain:
             Sunan Ampel di daerah Ampel Surabaya, Maulana Malik Ibrahim di daerah Jawa Timur, Sunan Bonang di Bonang (Tuban), Sunan Dradjat di Gresik/Sedaya, Sunan Giri di Gresik, Sunan Kudus di daerah Kudus, Sunan Kalijaga di daerah Demak, Sunan Muria di daerah Gunung Muria dan Sunan Gunung Jati di Jawa Barat (Cirebon).
Dengan bantuan Walisanga, Kesultanan Demak menjelma menjadi episentrum islamisasi di tanah Jawa sekaligus ke wilayah timur Indonesia. Semua berkiblat ke arah Demak.
Yang tidak boleh dikesampingkan ialah peran Tionghoa Muslim dalam islamisasi. Bagi Raden Fatah para Tionghoa Muslim ini dibutuhkan untuk membangun Kesultanan Demak. Apalagi ketika Raden Fatah memerintahkan armada laut Demak untuk menyerang Portugis di Malaka. Siang malam para tukang-tukang yang beretnis Tionghoa ini bekerja keras untuk membuat kapal. 
Alasan mengapa Raden Fatah menginstruksikan agar menyerang Portugis karna kehadiran Portugis sangat mengancam Demak. Sejak 1511 Portugis sudah berkuasa di Malaka. Kehadiran mereka ini sesungguhnya didasari oleh semangat 3 G, yakni: gold, glory, dan gospel. Dengan semangat ini mereka bernafsu untuk menguasai wilayah Nusantara terutama yang ada rempah-rempahnya. Hal inilah yang tidak disukai oleh Kesultanan Demak.
Karna itu ketika kepemimpinan Raden Fatah, ia memerintahkan Pati Unus di tahun 1513 untuk melakukan agresi militer kepada Portugis di Malaka. Namun apadaya Pati Unus kalah di medan laga. Dikarenakan Portugis lebih canggih persenjataannya. Kekalahan itu tidak membuat Demak patah arang. Lagi-lagi Raden Fatah kembali memerintahkan armadanya untuk menyerang Portugis di Malaka lagi. Episode kedua ini dikomandoi oleh Ratu Kalinyamat (cucu Raden Fatah). Hasilnya Demak kalah juga sebab Potugis lebih perkasa.
Puncak kegemilangan Demak ketika Sultan Trenggana memimpin (1521-1546). Ia berhasil meluaskan wilayah Demak dari arah barat sampai ke timur Jawa. Trenggana berhasil meredam pengaruh Portugis di tanah Jawa. Ia tahu bahwa Demak kalah dalam hal senjata maka ia membuat siasat agar pengaruh Portugis tidak menyebar.
Yang Trenggana lakukan ialah dengan cara menaklukan Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon, yang dipimpin oleh panglima perang asal Demak bernama Fatahillah. Dengan menguasai tiga daerah itu, Demak telah menghambat kedatangan Portugis di Jawa. Fatahillah berhasil menguasai ketiga daerah Jawa Barat itu. Kemenangan ini semakin memperkuat hegemoni Demak di tanah Jawa.
Hegemoni Demak bukan hanya berkibar di tanah Jawa saja. Demak juga memiliki pengaruh di Palembang, Jambi bahkan sampai ke Banjarmasin. Demak memberikan bantuan kepada Kerajaan Banjar (Kalimantan) sebagai bentuk usaha perluasan pengaruh Demak. Banjarmasin dianggap penting sebagai sekutu untuk membendung ekspansi Portugis yang sedang berusaha membuat “jalan sutera” antara Malaka dan Maluku.
Untuk memperkuat posisi politik di suatu wilayah maka cara ampuhnya adalah dengan mendirikan monumen atau benteng. Inilah yang dilakukan oleh Bangsa Portugis ketika berkuasa di suatu tempat. Berbeda dengan Portugis, Demak membuat Masjid Demak. Masjid ini punya peranan penting sebagai pusat peribadatan Kesultanan Demak. Para Walisanga seperti Sunan Kalijaga, Sunan Kudus dan Sunan Bonang juga sering berkumpul di masjid ini. Tepatnya pendirian Masjid Demak dimanfaatkan untuk melancarkan islamisasi.
Kalau kita perhatikan berdirinya suatu bangunan bertingkat, gedung-gedung yang menjulang tinggi, monumen yang berdiri megah ataupun menara-menara pencakar langit lainnya. Believe or not, semua itu diaktori oleh para asitek.
Profesi arsitek inilah yang diperankan oleh Kesultanan Demak untuk mengkonstruk islamisasi di negara yang kita tempati ini.

*Mahasiswa Sosiologi-Antropologi

Islam Masuk Dengan Damai

Oleh: Jonathan Alfrendi*

Di awal abad masehi negara yang kita injak sekarang bukan bernama NKRI. Dulu namanya Nusantara. Di Nusantara kepercayaan yang paling bangkotan adalah animisme dan dinamisme, baru datanglah agama Hindu dan Buddha. Lambat-laun Nusantara di dominasi oleh Hinduisme dan Buddhis selama ratusan tahun. Yang perlu ditelusuri ialah bagaimanakah Islam yang kini merupakan agama mayoritas di Indonesia mampu masuk menerobos ke sel-sel kehidupan manusia Nusantara ketika itu? Dan faktanya kalau dahulu hinduisme dan buddhis yang mayoritas tapi kini mereka menjadi minor.
Masuknya Islam ke bumi Nusantara tak lepas dari pengaruh luar ketika itu. Di awal tahun-tahun masehi wilayah Timur Tengah sudah berperadaban lebih maju ketimbang wilayah lainnya. Pusat peradaban berasal dari situ, termasuk agama-agama. Agama Hindu dan Buddha yang ada di Nusantara saja berasal dari Timur Tengah. Demikian pula halnya dengan agama Islam yang tiba di Nusantara berasal dari aktivitas yang terjadi di Timur Tengah.
Diawali kemenangan Rasulullah saw atas kafir Quraisy Makkah, 11 H/632 M berdampak pada percepatan proses penyebaran agama Islam (Suryanegara, 2009: 95). Penyebaran agama Islam bak meteor yang jatuh dari kolong langit, melesat begitu cepat merambah ke sendi-sendi wilayah di dunia ini. Seperti ke India, Cina, Eropa, Afrika, Amerika, Asia Tenggara, termasuk Nusantara (baca: Indonesia). Agama Islam terus bergerak melintasi beragam wilayah tanpa batas.
Secara sistemik, ajaran Islam masuk ke setiap kulit dunia melalui aneka cara seperti perdagangan, perkawinan, hubungan diplomatik (politik), seni-budaya, pendidikan, serta tasawuf. Melalui cara-cara demikianlah ajaran Islam masuk dan berkembang di Indonesia. Setelah Islam masuk barulah membentuk entitas politik berupa kesultanan-kesultanan.
Bila kita pergunakan pendapat Suryanegara (2009) bahwa ada tiga teori besar masuknya Islam ke Nusantara, yaitu: pertama Teori Gujarat, bahwa Islam datang dari wilayah Gujarat (India) melalui peran saudagar India muslim pada sekitar abad ke-13 M. Kedua Teori Makkah, bahwa Islam tiba di Indonesia langsung dari Timur Tengah melalui saudagar muslim sekitar abad 7 M. Ketiga Teori Persia, menyatakan bahwa Islam tiba di Indonesia melalui peran para saudagar asal Persia yang dalam perjalanannya singgah ke Gujarat sebelum ke Nusantara sekitar abad ke-13.
Sementara itu, ada teori yang jangan sampai kita sampingkan yaitu Teori Cina, yang menyatakan bahwa Islam masuk pada abad 15 M. Fakta itu bisa dilihat dari background sebagian walisanga yang berasal dari Tionghoa (Cina). Ketika itu masyarakat Cina berasal dari Kanton, Zhangzhou, dan Quanzhou. Hal itu ada kaitannya dengan sosok Laksamana Cheng Ho, seorang Tionghoa Muslim, yang banyak menggunakan warga Tionghoa Islam dari Yunan dalam melaksanakan tugasnya menjalin hubungan niaga dan politik di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Semenjak tahun 1407 Cheng Ho sudah membentuk masyarakat Tionghoa Islam di kota Palembang.
Maka kalau ditanya teori manakah yang memiliki pijakan kuat, jawaban yang bijaksana ialah Teori Gujarat dan Teori Cina, tepatnya sekitar abad 7 M. Kedua teori itu sangat dominan namun masyarakat muslim juga berasal dari Arab. Sebab asal agama Islam ialah Negara Arab. Berarti Arab juga punya kontribusi. Alasan mengenai Teori Gujarat yaitu bahwasannya aliran Syiah ialah aliran agama Islam yang sampai dahulu di Indonesia, yang dibawa oleh para pedagang  asal Gujarat, Persi dan Arab.
Posisi Indonesia sangatlah strategis bagi perdagangan melalui jalur pelayaran internasional. Tiongkok dan India adalah dua kutub perniagaan yang sangat sentral ketika itu. Aktivitas pelayaran Tiongkok-India atau sebaliknya, haruslah melewati Nusantara tepatnya Sriwijaya. Sriwijaya pemegang kunci pelayaran Nusantara ketika itu (abad 7). Maka pelayaran dari India atau Tiongkok harus melewati pelabuhan Melayu di Sriwijaya sebab bandar Malaka belum lahir.
Dari aktivitas pelayaran itu tidak menutup kemungkinan para pedagang asal Timur Tengah telah singgah bahkan menetap di daerah pantai untuk sekadar istirahat atau menunggu cuaca baik. Dari pantai inilah para pedagang memanfaatkan waktu istirahat mereka untuk menyebarkan ajaran Islam. Boleh jadi proses masuknya Islam ke Nusantara dimulai dari daerah pantai. Sebab pantai adalah tempat yang ramai. Berawal dari pantai inilah agama Islam menerobos ke jantung pedalaman tempat tinggal warga.
Adapun tempat-tempat lainnya yang dipakai untuk mengenalkan ajaran Islam ialah melalui pasar maupun pelabuhan, karena disinilah aktivitas masyarakat terlihat. Sementara itu, Syaikh Ar-Rabwah menjelaskan bahwa wirausahawan muslim memasuki kepulauan Indonesia terjadi pada masa Khalifah Utsman bin Affan, 24-36 H/644-656 M (Suryanegara, 2009:104). Diperjelas oleh J.C. Van Leur, bahwa pada 674 M di pantai barat Sumatera telah terdapat settlement (hunian bangsa Arab Islam) yang menetap disana (Suryanegara, 2009: 105).
Ketika Sriwijaya sebagai kerajaan adidaya melemah di tahun 1275 M akibat ekspedisi Pamalayu-nya Raja Kertanegara (Singasari) membuat para saudagar, mubalig, ahli sufi yang berasal dari Timur Tengah leluasa masuk ke Nusantara. Maklum saja sewaktu Sriwijaya berjaya, Sriwijayalah yang memegang kontrol di kawasan Nusantara –khususnya di region barat. Kelemahan Sriwijaya itulah yang mendorong islamisasi dibumikan di Nusantara.
Fakta demikian memperkuat dugaan bahwa Islam masuk ke Nusantara awalnya dari barat dahulu (Sumatera) di abad 7 M. Yang dibuktikan dengan adanya para saudagar muslim asal Timur Tengah bermazhab Syiah yang telah menetap disana. Disusul kemudian di bagian tengah pada abad ke 8 M. Di Indonesia bagian timur sendiri agama Islam dikenalkan mulai abad ke 14 melalui perdagangan, dakwah oleh para mubalig dan perkawinan. Berarti kedatangan Islam di berbagai daerah di Nusantara tidaklah bersamaan.
Untuk perkawinan yang digunakan sebagai media penyebaran agama Islam tidaklah diformat atau dirancang sedemikian rupa. Perkawinan-perkawinan antara seorang muslim dan pribumi (Hindu-Buddha) mengalir begitu saja. Seperti, perkawinan Raja Kertabumi V yang menikah dengan Amarawati (muslimah), melahirkan Raden Fatah. Kemudian perkawinan antara pedagang Tionghoa muslim dengan wanita pribumi yang melahirkan muslim peranakan.
Hal itu menandakan bahwa masyarakat Nusantara semasa Hindu-Buddha telah menanamkan milai-nilai toleransi beragama. Mereka menerima agama Islam dengan sifat damai dan terbuka. Selain itu, bukti toleransi lainnya ketika dakwah Islam tidak dilarang. Termasuk aktivitas dakwah Sunan Ampel di Surabaya dan Maulana Malik Ibrahim di Gresik. Yang uniknya lagi terdapat makam-makam orang Jawa muslim di dekat keraton Majapahit. Kita tahu Majapahit merupakan kerajaan yang superior ketika itu. Sifat-sifat toleransi inilah yang sebenarnya mencerminkan watak asli manusia Indonesia.
Secara garis besar bahwa masuknya agama Islam dan proses Islamisasinya kepada penduduk Nusantara maupun kepada para bangsawan kerajaan adalah dengan cara damai. Strateginya antara lain melalui perdagangan, memanfaatkan daerah pantai, pasar, dakwah, kesenian, perkawinan, dan sikap ramah yang diperlihatkan oleh para penyebar agama islam ini.
Sehingga secara bertahap, agama islam mendapat pijakan yang kuat di Indonesia sekitar abad 15-17 M sewaktu Majapahit mengalami keruntuhan. Hingga kini agama islam sebagai agama import merupakan agama mayoritas di Tanah Air. Lebih tegasnya, Islam masuk bukan dengan pedang.
Dari bukti-bukti tersebut maka kita harus mengetuk palu sebanyak tiga kali untuk menetapkan secara sah bahwa Islam masuk dengan damai. Tok tok tok.

*Mahasiswa UIN Jakarta;
Prodi: Pend. IPS

Thursday, September 5, 2013

Pembodohan Ala MOS

Oleh Jonathan Alfrendi

Peserta MOS

15 Juli 2013 lalu menjadi hari dimulainya dunia persekolahan untuk tahun ajaran baru 2013/2014. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, awal tahun ajaran baru ini hadir bersamaan dengan Bulan Suci Ramadhan. Meski begitu, hal ini tidak menyurutkan semangat para siswa untuk kembali bersekolah, terutama peserta didik baru.

Lazimnya awal tahun ajaran baru, kegiatan pengenalan lingkungan sekolah yang diperuntukkan bagi siswa baru, atau lebih dikenal dengan Masa Orientasi Sekolah (MOS) juga Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) dilakukan selama beberapa hari. Umumnya pelaksana masa orientasi ini ialah kakak kelas dan pesertanya adalah para siswa-siswi yang telah diterima di sekolah pilihannya setelah melalui tahapan seleksi sebelumnya. Yang paling jamak adalah mereka yang berada di kelas 7 SMP dan 10 SMA.

MOS atau MOPDB kali ini, seperti sebelumnya, masih diwarnai oleh cara-cara lama yang justru cenderung melenceng dari tujuan dari kegiatan itu sendiri. Para anak didik baru harus mempersiapkan berbagai hal yang justru terlihat di luar nalar kita. Umumnya mereka tampil dengan aneka atribut yang justru menimbulkan gelak tawa.

Ada yang memakai topi dari belahan bola plastik. Wanita dengan aneka kunciran warna-warni yang menghiasi kepalanya. Mengenakan tanda pengenal yang lebar. Memakai tas kardus atau karung. Membawa balon udara hingga memakai kaus kaki yang berbeda. Mereka juga diwajibkan untuk membawa makanan, seperti: coklat, mie rebus, roti. Bahkan ada juga yang diharuskan membawa sapu ijuk, sapu pel dan kemudian diserahkan kepada sekolah.

Bagi mereka yang tidak membawa perlengkapan itu akan mendapat hukuman dari seniornya. Sanksinya dapat berupa teguran hingga fisik. Mau tak mau mereka harus menuruti semua kehendak yang telah digariskan. Tak peduli bagaimana caranya yang penting harus ada. Terkadang para orang tua pun harus berjibaku menyiapkan segala perlengkapan anaknya walau harus memakan biaya besar. Tak jarang para orang tua mengeluh.

Jelaslah praktik MOS ini telah menjurus ke arah pembodohan. Anak didik diharuskan menuruti segala peraturan demi terbentuknya pelajar yang disiplin, taat, dan takut kepada senior-seniornya. Dan pada akhirnya setelah selesai mengikuti MOS siswa baru itu bisa merasa terkungkung secara emosional, batin, bahkan takut kepada seniornya secara berlebihan. Boleh jadi di tahun mendatang mereka akan mempraktekkan kembali hal yang sama kepada juniornya. Dan terus akan terulang.

Memang pada dasarnya kegiatan MOS bertujuan agar anak didik baru mengenal suasana lingkungan dan tata tertib sekolahnya, mengetahui hak, kewajiban dan tanggung jawabnya serta mampu beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya. Namun persoalannya apakah tujuan itu dapat dicapai bila peserta didik harus mengenakan atribut seperti badut? Bagaimana mungkin.

Bila kegiatan MOS seperti itu terus diterapkan justru akan menggiring peserta didik menjadi manusia super penurut. Tidak menaikkan derajat kemanusiaan karna sejatinya pendidikan adalah pemerdekaan, seperti ucapan Ki Hajar Dewantara -tokoh pendidikan nasional.

Padahal secara harfiah MOS memiliki arti sebagai momentum memberikan waktu kepada pelajar untuk melakukan peninjauan agar lebih kenal. Peninjauan disini diartikan untuk meninjau sekolah barunya. Maka setidaknya dalam menyampaikan materi MOS harus diselipkan beberapa hal, diantaranya.

Pertama, menghilangkan budaya mengenakan atribut-atribut sebagaimana yang telah disinggung di atas. Kedua, mengenalkan riwayat, prestasi, kekurangan, atau alumni-alumni yang telah dihasilkan oleh sekolah tersebut agar para siswa semakin mengenal lebih dalam dan tumbuh rasa memiliki. Ketiga, menumbuhkan nilai-nilai karakter kebangsaan, seperti:  menghargai perbedaan, cinta tanah air, hidup rukun, religius, anti-narkoba serta melarang sex bebas. Keempat,  mengenal kehidupan masyarakat disekitar sekolah. Sebab bagaimanapun juga sekolah dan masyarakat adalah dua hal yang saling mempengaruhi.

Kedepannya kita berharap kegiatan MOS atau MOPDB harus lebih humanis bukan membodohi peserta didik. Karna dari kegiatan MOS inilah kita dapat membentuk siswa menjadi homo homini socius, manusia menjadi sahabat bagi sesamanya.  

JONATHAN ALFRENDI
Mahasiswa Pend.IPS UIN Jakarta
Konsentrasi Sosiologi-Antropologi